Dampak Pandemi bagi Jasa Pijat Kebugaran di Lamsel
Redaktur: Satmoko Budi Santoso
LAMPUNG – Jasa pijat kebugaran masih jadi alternatif bagi warga Lampung Selatan (Lamsel) untuk mendapatkan kesehatan fisik. Pijat kebugaran atau capek yang ditawarkan pemilik keahlian tersebut ikut terdampak pandemi Covid-19.
Rohim, penyedia jasa pijat asal Desa Hatta, Kecamatan Bakauheni menyebut, terjadi penurunan order dari pelanggan.
Normalnya Rohim menyebut mendapat order atau permintaan pijat dari sejumlah warga. Sejumlah pekerja di sektor informal seperti buruh angkut pelabuhan, ojek, sopir dan pekerja kantoran kerap memakai keahliannya.
Jasa pijat ungkapnya jadi alternatif untuk mengendorkan otot, merelaksasi tubuh. Namun imbas kontak fisik dibatasi, ia sempat tidak mendapat order selama empat bulan.
Waktu empat bulan sebut Rohim berlangsung mulai April hingga Juli 2020 silam. Saat pandemi Covid-19 asal Wuhan, Cina, juga melanda Indonesia berimbas jaga jarak jadi salah satu cara mencegah virus.
Namun secara perlahan dengan penerapan protokol kesehatan memakai masker, jaga jarak, memakai hand sanitizer ia kembali bisa beroperasi. Terapkan protokol kesehatan, jaga asupan gizi jadi cara menjaga stamina tubuh.
“Kesadaran warga untuk menjaga kebugaran tubuh salah satu alternatifnya dengan pijat tradisional. Masih diminati tetapi sempat terkendala kekhawatiran warga bersentuhan fisik dengan pemijat. Solusinya saya tetap pakai masker dan tangan telah disemprot dengan hand sanitizer,” terang Rohim saat ditemui Cendana News, Jumat (19/2/2021).
Rohim bilang sebagai penyedia jasa pijat kebugaran, kesehatan pribadi jadi hal wajib. Sebelum melayani pelanggan yang akan dipijat diperlukan kondisi fisik sehat sekaligus memahami cara hindari virus Covid-19.