Daun Kelor di NTT Masih Belum Diolah Bernilai Jual
Editor: Makmun Hidayat
“Kami para petani juga bingung karena sejak dahulu menanam kelor dan dijadikan sayuran untuk dikonsumsi sehara-hari.Sekarang disuruh tanam kelor terus kalau kami tanam lagi mau dijual kemana,” tanyanya.
Martin mengatakan, petani mau saja menanam kelor dalam jumlah banyak apalagi tanaman ini cepat tumbuh ditanam menggunakan batang terutama saat musim hujan tetapi apakah ada yang membeli daun kelor dalam jumlah banyak.
“Saya bingung kita petani disuruh tanam kelor tetapi kalau tidak ada yang membelinya untuk apa.Kami jual daun kelor di Pasar Alok saja paling cuma laku maksimal Rp20.000,” ucapnya.