Daya Tumbuh tak Normal, Perhatikan Asupan Gizi

Redaktur: Satmoko Budi Santoso

Ia menambahkan, upaya pencegahan sangat ampuh untuk mengurangi angka pertumbuhan seseorang yang melambat. Namun apabila sudah terjadi, sulit untuk memperbaiki.

Pencegahan yang dapat dilakukan yakni, bagi keluarga suami-istri perlu memperhatikan kesehatan. Indikatornya ada tiga tahapan, prahamil, hamil, dan setelah hamil. Tiga indikator tersebut mempengaruhi tumbuh kembang anak.

Dampak kesehatan yang buruk tidak saja mempengaruhi pertumbuhan seseorang. Selain itu juga berdampak pada aspek perkembangan otak seseorang.

“Selama ini yang kita pahami keadaan kesehatan yang kurang baik berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan fisik seseorang. Lebih dari itu sebenarnya berpengaruh terhadap daya pikir. Pola pikir yang melambat bisa jadi terindikasi keadaan kesehatan yang kurang baik. Secara fisik terlihat normal, namun perkembangan otak ternyata lambat. Jadi kesehatan sangat berpengaruh terhadap segala aspek kehidupan manusia. Salah satunya, pola makan yang cukup gizi sangat diperlukan,” tegasnya.

Kesemuanya itu juga bisa bermuara pada meningkatnya sumber daya manusia yang rendah.

“Ke depan kita perlu menyelasaikan permasalahan ini salah satunya dengan meningkatkan kesejahteraan hidup masyarakat agar mampu memenuhi kebutuhan gizi. Ini salah satunya tugas pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan hidup masyarakat,” imbuhnya.

Terpisah, mahasiswi Universitas Jember Prodi Kesehatan Masyarakat, Holih, menyatakan, sangat perlu diperhatikan bagi seorang balita yang mengalami perkembangan tidak normal.

“Seperti perut buncit. Bisa saja anak tersebut secara umum tidak sehat, dan juga sebaliknya. Bagi anak yang kurus tidak wajar, perlu untuk segera ditangani. Karena gejala seperti itu menyebabkan anak pada masa pertumbuhannya akan terganggu,” paparnya.

Lihat juga...