DLHK Pekanbaru Olah Minyak Jelantah Menjadi Biodisel

Minyak jelantah atau minyak goreng bekas yang bisa diolah menjadi bahan baku biodiesel – foto Ant

PEKANBARU – Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kota Pekanbaru, saat ini mengolah minyak jelantah atau minyak goreng bekas menjadi bahan baku biodiesel. Hal itu dilakukan, karena potensi minyak goreng bekas itu sangat banyak tersedia di masyarakat.

“Untuk mendapatkan minyak jelantah, DLHK Pekanbaru mengumpulkannya dari masyarakat yang menjual minyak tersebut ke Bank Sampah Kota Pekanbaru,” kata Kepala Seksi Pengurangan dan Pemanfaatan Sampah, penanggung jawab Bank Sampah DLHK Kota Pekanbaru, Wenny Arizona, di Pekanbaru, Sabtu (13/2/2021).

Dia mengatakan, setiap kilogram minyak jelantah yang disetor akan dihargai dengan rupiah. Dan mereka bisa mencatatkan hasil penjualan minyak jelantah tersebut ke dalam buku tabungan, buku dicetak oleh pengelola bank sampah Kota Pekanbaru.

Bank Tabungan Sampah Kota Pekanbaru, selama ini melayani warga yang menyetorkan sampah anorganik seperti kaca, plastik, besi, kertas dan lainnya untuk dihargai dengan rupiah. Saat menabung sampah, warga mendapatkan buku tabungan sampah yang sewaktu-waktu, jika tabungan sampah mereka sudah banyak bisa dicairkan dalam bentuk uang. “Menabung sampah ini biasanya rutin disetor setiap Kamis pagi, kini selain sampah anorganik yang bisa ditabung, juga minyak jelantah yang dikelola DLHK Kota Pekanbaru dengan Bank Jelantah Pekanbaru yang menerima minyak goreng bekas itu,” jelasnya.

Aksi menabung minyak jelantah sudah dilakukan ASN dan tenaga harian lepas DLHK Pekanbaru. Dan minyak goreng bekas yang ditabung sudah mencapai 27 kilogram. Wenny menyebut, sebagai upaya menjaga lingkungan, DLHK Pekanbaru mengimbau masyarakat untuk tidak membuang minyak jelantah sembarangan.

Lihat juga...