Harga Emas Anjlok karena Aksi Ambil Untung

Ilustrasi - Emas murni - ANTARA

CHICAGO – Harga emas turun pada akhir perdagangan Kamis (Jumat pagi), terseret aksi ambil untung setelah naik selama empat hari berturut-turut, ketika dolar AS menghentikan penurunannya, terangkat imbal hasil obligasi pemerintah AS yang lebih kuat dan harapan dorongan pertumbuhan dari stimulus fiskal AS.

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman April di divisi COMEX New York Exchange, anjlok15,9 dolar AS atau 0,86 persen menjadi ditutup pada 1.826,80 dolar AS per ounce. Sehari sebelumnya, Rabu (10/2/2021), emas berjangka terangkat 5,2 dolar AS atau 0,28 persen menjadi 1.842,70 dolar AS.

Emas berjangka juga naik 3,3 dolar AS atau 0,18 persen menjadi 1.837,50 dolar AS pada Selasa (9/2/2021), setelah melonjak 21,2 dolar AS atau 1,17 persen menjadi 1.834,20 dolar AS pada Senin (8/2/2021), dan melambung 21,8 dolar AS atau 1,22 persen menjadi 1.813,00 dolar AS pada Jumat (5/2/2021).

“Ketidakmampuan emas untuk diperdagangkan kembali di atas level 1.850 dolar AS telah memicu aksi ambil untung, karena penurunan tajam dolar AS telah mereda,” kata Tai Wong, kepala perdagangan derivatif logam dasar dan mulia di BMO.

Membuat emas lebih mahal bagi mereka yang memegang mata uang lainnya, dolar telah merangkak bangkit dari level terendah dua minggu.

“Minat investor tampaknya telah bergeser ke platinum yang telah menikmati reli 150 dolar AS selama seminggu terakhir, meskipun kami melihat aksi ambil untung pada level saat ini,” tambah Wong.

Emas berada di bawah tekanan karena alasan teknis, menyusul kenaikan empat sesi perdagangan berturut-turut, kata para analis pasar.

Di sisi lain, Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan pada Kamis (11/2/2021), bahwa jumlah orang yang mengajukan klaim pengangguran awal turun 19.000 menjadi 793.000 dalam pekan yang berakhir 6 Februari, memberikan beberapa dukungan untuk emas.

Lihat juga...