Imlek dan Valentine Dongkrak Penjualan Bunga Segar di Bandar Lampung

Redaktur: Muhsin Efri Yanto

LAMPUNG — Tradisi tahun baru Imlek bagi etnis Tionghoa dan valentine mendongkrak penjualan bunga segar di Bandar Lampung. Bunga yang laku meliputi mawar, krisan hingga sedap malam.

Ariyanti, pedagang bunga segar di pasar Gudang Lelang, Teluk Betung, Bandar Lampung menyebut tren permintaan bunga selalu meningkat saat hari khusus. Sementara pada hari biasa kerap dipakai untuk pernikahan, acara keagamaan. Peningkatan saat Imlek sebutnya berasal dari warga etnis Tionghoa pemeluk Konghucu dan Budha. Bunga dipergunakan untuk penghias altar di rumah dan altar vihara dan gereja.

Sebagian bunga yang dijual sebut Ariyanti sudah dalam bentuk rangkaian. Bunga tersebut dirangkai dalam pot khusus berisi spons berisi air agar tetap segar. Setiap pot bunga akan dijual mulai harga Rp40.000 hingga Rp60.000. Beberapa bunga masih utuh dengan tangkai dijual mulai harga Rp10.000 hingga Rp20.000.

“Buket bunga akan dibungkus dengan kertas agar tidak mudah rontok lalu dikemas memakai plastik bening untuk dikirimkan dengan tulisan ucapan dari pengirim yang menjadi simbol kasih sayang dominan oleh anak anak muda saat Valentine,” terang Ariyanti saat ditemui Cendana News, Minggu (14/2/2021).

Sebelum Imlek Ariyanti menyebut bisa menjual ratusan tangkai bunga dan puluhan rangkaian bunga. Usaha yang ditekuni sejak lima tahun silam menjadi sumber penghasilan keluarga. Permintaan bunga semakin meningkat saat acara pernikahan, namun selama masa pembatasan permintaan bunga menurun. Beruntung Imlek dan Valentine yang dirayakan meski sederhana mendongkrak permintaan.

Novi, salah satu pembeli bunga asal Bandar Lampung menyebut bunga erat hubungannya dengan tradisi. Sebelum Imlek sejumlah keluarga akan membuat rangkaian bunga. Hiasan bunga akan ditempatkan pada altar keluarga tempat sejumlah foto leluhur ditempatkan. Bunga segar menjadi persembahan wewangian bagi leluhur dan para dewa.

Lihat juga...