INDEF: Vaksin Harapan Terakhir Meredam Covid-19

Redaktur: Satmoko Budi Santoso

JAKARTA – Peneliti Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Rusli Abdullah, berharap, vaksin menjadi upaya terakhir untuk mengerem laju pertambahan kasus Covid-19 di tengah penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), yang tidak manjur menghalau sebaran wabah ini.

“Vaksin jadi harapan terakhir untuk mengerem pertambahan kasus Covid-19. Tapi selama vaksinasi dikombinasikan PSBB, harus ada upaya maksimal dari pemerintah dalam rangka mengerem penularannya,” ujar Rusli, kepada Cendana News saat dihubungi, Jumat (26/2/2021).

Upaya maksimal itu sebutnya, adalah edukasi, penerapan protokol kesehatan (Prokes) yang tegas, disiplin dan penerapan denda bagi yang melanggar prokes harus mutlak dilakukan.

Begitu juga dengan vaksinasi, menurutnya, pemerintah harus memastikan vaksin yang tepat waktu, tepat jumlah dan tepat sasaran.

Tepat waktu berarti vaksin yang diberikan tepat jadwal yang telah ditentukan. Sehingga perlu diperhatikan dengan kondisi Indonesia yang merupakan negara kepulauan.

Tentunya berbeda dengan negara yang wilayah kontinental, sehingga distribusi vaksinnya lebih mudah dan ketepatan waktu vaksinasi terjamin.

“Maka dari itulah perlu upaya maksimal, agar pemberian vaksin tepat waktu,” imbuhnya.

Ada pun sebut dia, tepat jumlah yakni berkaitan dengan jumlah dosis memenuhi kebutuhan yang diperlukan.

“Nah, tepat jumlah ini sangat berkaitan dengan tepat sasaran, mengingat tahap pertama vaksinasi menyasar para nakes (tenaga kesehatan) dan PNS (Pegawai Negeri Sipil) yang menjalankan fungsi pelayanan publik,” ujarnya.

Jika aspek ketepatan jumlah dan sasaran tidak terpenuhi, maka kata dia, upaya untuk meredam bertambahnya kasus Covid-19 pada gelombang pertama vaksinasi tidak tercapai.

Lihat juga...