Jelang Pengumuman Data Inflasi Januari, Rupiah Melemah ke Rp14.038

JAKARTA — Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Senin pagi terkoreksi jelang pengumuman data inflasi Januari 2021.

Pada pukul 10.12 WIB, rupiah melemah 8 poin atau 0,05 persen ke posisi Rp14.038 per dolar AS dari posisi penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.030 per dolar AS.

Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures Ariston Tjendra di Jakarta, Senin, mengatakan, pagi ini terlihat indeks saham Asia kembali menguat setelah mengalami kejatuhan dalam di pekan lalu.

Menurut Ariston, hal tersebut kemungkinan karena awal bulan para manajer aset mulai kembali mengkoleksi saham-saham.

“Minat terhadap aset berisiko ini mungkin bisa membantu penguatan nilai tukar emerging market terhadap dolar AS hari ini,” ujar Ariston.

Tapi di sisi lain, lanjut Ariston, kasus positif COVID-19 yang terus meninggi, terutama di Indonesia, yang dikhawatirkan akan terjadi pembatasan aktivitas ekonomi yang lebih ketat, bisa mendorong pelemahan rupiah.

Sementara mengenai data inflasi Indonesia, ekspektasi para analis menunjukkan kenaikan inflasi pada Januari tidak setinggi bulan sebelumnya. Ekspektasi inflasi Januari sebesar 1,5 persen (yoy) dibandingkan ekspektasi sebelumnya 1,68 persen dari data sebelumnya. Ekspektasi yang lebih rendah tersebut kemungkinan karena Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

Meski demikian Ariston menilai pasar mungkin sudah mengantisipasi hal tersebut. Kecuali nilainya jauh lebih rendah dari ekspektasi atau jauh lebih tinggi dari ekspektasi, mungkin tidak berpengaruh ke rupiah.

“Inflasi yang jauh lebih rendah dari ekspektasi mungkin bisa menekan rupiah karena itu bisa menunjukkan turunnya aktivitas ekonomi Indonesia,” kata Ariston.

Lihat juga...