Kelenteng Sam Poo Kong, Wisata Sejarah Laksamana Cheng Ho di Semarang

Editor: Koko Triarko

SEMARANG – Menginjakkan kaki di Kelenteng Sam Po Kong Semarang, wisatawan akan segera disambut bangunan besar berasitektur Cina. Dominasi warna merah dan kuning pada bangunan, mampu membius mata wisatawan yang berkunjung.

Kelenteng tersebut selain difungsikan sebagai tempat ibadah bagi para pemeluk agama Konghucu, juga terbuka untuk masyarakat umum yang ingin menikmati keindahan banguan arsitektur atau pun sejarah Laksamana Cheng Ho. Siapa itu Cheng Ho?

Dia merupakan pelaut dan penjelajah Tiongkok pada masa Dinasti Ming, yang dipercaya sempat mendarat di Pantai Simongan, Semarang, karena juru mudi kapalnya jatuh sakit.

Untuk mengingat napak tilasnya, oleh komunitas Tionghoa Semarang di lokasi pendaratan tersebut didirikan Kelenteng Sam Poo Kong. Seiring waktu, patung tembaga Cheng Ho setinggi 10,7 meter pun ikut didirikan. Patung tembaga tersebut kini juga menjadi salah satu daya tarik dari Kelenteng Sam Poo Kong.

Di dalam kompleks kelenteng ini terdapat beberapa anjungan, seperti Kelenteng Besar, Kelenteng Tho Tee Kong hingga Goa Batu. Selain itu juga anjungan yang didalamnya terdapat makam Wang Jing Hong, sang juru mudi kapal. Masyarakat Kota Semarang mengenalnya dengan nama Kiai Juru Mudi.

Jika masuk ke dalam lagi, juga terdapat relief batu yang berisi cerita singkat tentang awal perjalanan Cheng Ho, hingga mendarat di Semarang dan pendirian kelenteng tersebut.

“Kelenteng Sam Poo Kong terbuka untuk umum, dapat dikunjungi setiap hari Senin-Minggu. Untuk tiketnya, pada Senin – Jumat Rp10 ribu untuk pengunjung dewasa, dan Rp12 ribu pada Sabtu-Minggu atau hari libur nasional,” papar pengelola objek wisata Sam Poo Kong, Anindita Rinaldie, saat ditemui di lokasi, Minggu (28/2/2021).

Lihat juga...