Lima Strategi Pemerintah Manfaatkan Bonus Demografi
JAKARTA – Pemerintah menjalankan lima strategi untuk memaksimalkan pemanfaatan bonus demografi, yang mencakup program intervensi di bidang kesehatan, pendidikan, dan perlindungan sosial.
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy, dalam sambutannya pada acara webinar di Jakarta, Kamis, mengatakan bonus demografi berupa melimpahnya jumlah penduduk usia produktif harus dimanfaatkan untuk meningkatkan kesejahteraan penduduk.
“Ini merupakan peluang bagi bangsa Indonesia untuk meningkatkan kualitas sekaligus meningkatkan pendapatan dan daya saing terhadap negara lain,” kata Muhadjir, dalam sambutannya yang dibacakan oleh Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN), Hasto Wardoyo.
Muhadjir mengatakan, bahwa saat ini penduduk didominasi oleh generasi Z (sebutan untuk generasi yang lahir tahun 1998 sampai 2010), dan generasi milenial (sebutan untuk generasi yang lahir tahun 1980 sampai 2000-an).
Generasi Z dan generasi milenial yang kini mencakup 53,81 persen dari total penduduk, ia mengatakan, akan berperan penting bagi kemajuan Indonesia.
“Karena generasi ini yang sedang dan akan menjadi aktor pembangunan untuk Indonesia emas tahun 2045,” kata Muhadjir.
Muhadjir mengatakan, bahwa strategi pertama pemerintah untuk memaksimalkan pemanfaatan bonus demografi adalah meningkatkan kualitas penduduk melalui intervensi kesehatan dan pendidikan.
Intervensi kesehatan dilakukan sejak anak masih berada dalam kandungan ibu. Dalam hal ini, pemerintah menjalankan program intervensi gizi pada ibu hamil, 1.000 hari pertama kehidupan anak, dan balita.
Program intervensi di bidang kesehatan juga mencakup pemantauan tumbuh kembang anak dan revitalisasi Posyandu menggunakan dana desa.