Menekan Mobilitas Orang, Turunkan Jumlah Kasus Covid-19
JAKARTA – Mobilitas menjadi salah satu faktor yang mempercepat laju penyebaran Covid-19. Beberapa kali masa liburan berjalan, efeknya dua sampai empat minggu kemudian daerah yang menjadi tujuan liburan atau pulang kampung mengalami kenaikan angka positif secara signifikan.
Secara nasional, dua pekan pertama Januari 2021, terjadi penambahan harian kasus positif secara nasional mencapai 11.278 orang, hampir tepat dua pekan setelah libur Natal dan Tahun Baru berakhir. Sementara dua hari sebelumnya kenaikan secara nasional di angka 10.047 orang, dalam dua hari lajunya bertambah 12 persen, luar biasa.
Padahal, pada awal Desember 2020 atau sebelum liburan rata-rata kasus harian masih sekitar 6.000 orang per hari. Atau laju penambahan hampir seratus persen.
Percepatan ini tidak seiring dengan laju penambahan ruang perawatan khusus Covid-9, sehingga di sejumlah daerah tingkat keterisian ruangan itu di sejumlah rumah sakit di atas 75 persen.
Lonjakan kasus itu sebenarnya tidak perlu terjadi, jika Pemerintah menekan lebih ketat mobilitas warga saat libur Natal dan Tahun Baru dengan bercermin dari dampak tiga kali libur panjang di 2020.
Tiga kali libur panjang itu telah mencatat lonjakan kasus Covid-19 yang signifikan. Tiga kali kejadian libur panjang 2020 adalah pada saat libur Idulfitri di bulan Mei 2020, libur Hari Kemerdekaan di bulan Agustus, libur panjang di Oktober 2020.
Pada saat libur Idulfitri pada 22-25 Mei 2020, terjadi kenaikan kasus setelah liburan, yakni pada 6 Juni 2020 sampai dengan akhir Juni 2020, di mana terjadi peningkatan kasus sampai dengan sekitar 70-90 persen dari yang sebelumnya.