Pelaku Usaha Pariwisata Sambut Positif Pengembangan ‘Bakauheni Harbour City’

Redaktur: Satmoko Budi Santoso

Akses jalan yang memadai terbuat dari aspal dan rigid beton memudahkan ia bisa mencapai lokasi dengan mudah. Selain mengunjungi Pantai Belebuk ia bisa melihat Menara Siger dan terminal eksekutif Bakauheni.

“Berkunjung ke Bakauheni tidak lengkap jika belum mengunjungi terminal eksekutif Bakauheni yang terlihat modern,” bebernya.

Captain Solikin, General Manager PT ASDP Indonesia Ferry cabang utama Bakauheni, menyebut, BHC digagas sejumlah stakeholder. Pengembangan kawasan wisata terintegrasi dilakukan oleh PT Hutama Karya (HK), Pemprov Lampung dan PT Pengembangan Pariwisata atau Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC). Keberadaan Pelabuhan Bakauheni sebagai akses penyeberangan sekaligus pusat pariwisata.

Objek wisata Menara Siger yang berada di kawasan Pelabuhan Bakauheni sekaligus jadi ikon Lampung. Berpusat di kawasan Pelabuhan Bakauheni seluas 214 hektare itu, akan dilengkapi Taman Budaya Menara Siger, terminal antarmoda, Marina Village, theme park dan mangrove forest. Wahana bermain dan hotel disiapkan juga untuk mendukung kawasan wisata.

Terkoneksinya Pulau Jawa ke Sumatera dan sebaliknya memakai kapal eksekutif sebut Solikin, mendorong kunjungan wisatawan. Sebab waktu tempuh hanya satu jam memudahkan wisatawan cepat tiba di Lampung.

Akses jalan tol yang lancar ikut menopang ekonomi kreatif berbasis wisata yang terus dikembangkan. Sejumlah pelaku jasa transportasi wisata ikut mendapat dampak positif dengan adanya BHC.

Lihat juga...