Pembukaan Wall Street Tertekan Saham Teknologi, Saham Spanyol dan Jerman Ditutup Melemah
NEW YORK – Saham-saham di Bursa Efek New York, Wall Street, Amerika Serikat, dibuka lebih rendah pada perdagangan Senin (22/2/2021) pagi waktu setempat, di tengah kemunduran saham sektor teknologi.
Tak lama setelah bel pembukaan, IndeksDow Jones Industrial Average merosot 193,09 poin atau 0,61 persen menjadi 31.301,23. Indeks S&P 500 menurun 31,27 poin atau 0,80 persen, menjadi 3.875,44. Dan Indeks Komposit Nasdaq anjlok 194,64 poin atau 1,40 persen menjadi 13.679,82 poin.
Sembilan dari 11 sektor utama Indeks S&P 500 turun pada perdagangan pagi. Dan sektor teknologi jatuh 1,3 persen, memimpin penurunan. Sedangkan sektor energi naik 2,1 persen, menjadi kelompok dengan kinerja terbaik.
Pergerakan pasar tersebut terjadi, karena meningkatnya imbal hasil obligasi yang memicu kekhawatiran bahwa ekuitas, terutama saham teknologi tinggi, telah tumbuh terlalu mahal. Pada pekan yang berakhir Jumat (19/2/2021), Wall Street membukukan hasil beragam, karena investor menilai kemungkinan stimulus fiskal lebih lanjut, sambil memilah berbagai data ekonomi.
Indek Dow Jones mencatat kenaikan mingguan 0,1 persen, sedangkan Indeks S&P 500 dan Nasdaq Composite jatuh masing-masing 0,7 persen dan 1,6 persen.
Sementara itu, saham-saham Spanyol ditutup di zona merah pada perdagangan Senin (22/2/2021), berbalik merosot dari kenaikan akhir pekan lalu, dengan indeks acuan IBEX 35 di Bursa Efek Madrid jatuh 0,48 persen atau 39,40 poin, menjadi menetap di 8.112,20 poin.
Indeks IBEX 35 terdongkrak 1,16 persen atau 93,50 poin menjadi 8.151,60 poin pada Jumat (19/2/2021), setelah tergelincir 0,80 persen atau 64,60 poin menjadi 8.058,10 poin pada Kamis (18/2/2021). Dari 35 saham perusahaan-perusahaan besar pilihan yang tergabung dalam komponen indeks IBEX 35, tercatat hanya 12 saham berhasil meraih keuntungan, sementara 23 saham lainnya mengalami kerugian.