Pembukaan Wall Street Tertekan Saham Teknologi, Saham Spanyol dan Jerman Ditutup Melemah

Ilustrasi pialang di Wall Street, Amerika Serikat – Foto Ant

Solaria Energia y Medio Ambiente SA, perusahaan penyedia solusi pembangkit listrik tenaga surya multinasional Spanyol, menderita kerugian paling besar (top loser) di antara saham-saham unggulan atau blue chips, dengan nilai sahamnya anjlok 5,81 persen.

Disusul oleh perusahaan konglomerat di bidang pengembangan dan pengelolaan infrastruktur serta energi terbarukan Spanyol Acciona SA yang terpuruk 5,34 persen, serta perusahaan farmasi Spanyol Pharma Mar SA jatuh 3,25 persen.

Di sisi lain, ​​​​International Consolidated Airlines Group SA, biasanya disingkat menjadi IAG, perusahaan induk maskapai penerbangan multinasional Inggris-Spanyol, berhasil mengantongi keuntungan paling besar (top gainer) di antara saham-saham unggulan, dengan harga sahamnya melambung 7,81 persen.

Diikuti oleh saham perusahaan induk yang bergerak dalam pengoperasian dan pengelolaan bandara dan heliport Aena SME SA yang terangkat 4,89 persen. Dan perusahaan jaringan perhotelan multinasional Spanyol, Melia Hotels International SA, yang terdongkrak 4,34 persen.

Sedangkan saham-saham Jerman, ditutup lebih rendah pada perdagangan Senin (22/2/2021), berbalik melemah dari keuntungan akhir pekan lalu, dengan indeks acuan DAX 30 di Bursa Efek Frankfurt tergerus 0,31 persen atau 43,19 poin, menjadi menetap di 13.950,04 poin.

Indeks DAX 30 menguat 0,77 persen atau 106,30 poin menjadi 13.993,23 poin pada Jumat (19/2/2021), setelah melemah 0,16 persen atau 22,34 poin menjadi 13.886,93 poin pada Kamis (18/2/2021), dan jatuh 1,10 persen atau 155,33 poin menjadi 13.909,27 poin pada hari Rabu (17/2/2021).

Dari 30 saham perusahaan-perusahaan besar pilihan yang tergabung dalam komponen indeks DAX 30, hanya sembilan saham berhasil mencetak keuntungan, sementara 21 saham lainnya mengalami kerugian.

Lihat juga...