Petani Pisang di Lamsel Keluhkan Harga Jual Rendah
Redaktur: Satmoko Budi Santoso
LAMPUNG – Sejumlah petani pisang di Lampung Selatan (Lamsel) mengeluhkan harga pisang yang rendah sejak sebulan terakhir. Faktor cuaca berimbas banjir pada sejumlah lokasi menyebabkan distribusi terhambat.
Samsul Maarif, petani dan pelaku usaha jual beli pisang di Desa Kelawi, Bakauheni menyebut pasar lokal jadi tempatnya menjual komoditas.
Sebelumnya Samsul Maarif bilang pisang dijual ke wilayah Banten, Jakarta dan Bandung. Namun semenjak banjir melanda sejumlah wilayah distribusi mengalami hambatan.
Sejumlah pasar yang tidak beroperasi imbas banjir mengakibatkan stok pisang melimpah. Hasil panen pisang yang memasuki proses pematangan menurutnya sebagian membusuk.
Jenis pisang yang ditanam oleh Samsul Maarif dan beberapa petani berupa pisang buah segar dan rebusan.
Jenis pisang buah segar di antaranya muli, ambon, raja. Jenis pisang rebusan meliputi tanduk, kepok, raja nangka, janten yang juga kerap diolah menjadi kuliner. Berbagai jenis pisang yang dipanen setiap dua pekan sebutnya cukup melimpah.
“Kendala yang dihadapi petani hasil panen melimpah namun distribusi, permintaan terhambat oleh faktor pandemi Covid-19, banjir berimbas pada kerusakan buah pisang hasil panen pada lapak di pasar Jakarta, Banten, stok ada namun tidak terjual,” terang Samsul Maarif saat ditemui Cendana News, Senin (22/2/2021).
Samsul Maarif bilang komoditas pisang kerap jadi bahan baku kuliner. Namun sejumlah pelanggan yang dipasok pada pasar luar daerah memilih tunda pengiriman.