Petani Pisang di Lamsel Keluhkan Harga Jual Rendah

Redaktur: Satmoko Budi Santoso

Sebab pedagang gorengan, pedagang pasar sementara mengurangi jumlah stok. Banjir pada sejumlah wilayah di Jakarta sebutnya ikut berdampak pada permintaan pisang.

Lukman, pelaku usaha jual beli pisang menyebut hasil pertanian tersebut alami penurunan harga. Normalnya harga pisang per kilogram bisa mencapai Rp4.000 hingga Rp5.000 per kilogram.

Pelaku usaha jual beli pisang, Lukman di Desa Gandri, Kecamatan Penengahan, Lampung Selatan memilih mengirim pisang ke pasar lokal, Senin (22/2/2021) – Foto: Henk Widi

Namun dampak permintaan berkurang dengan stok melimpah harga turun menjadi Rp2.000 bahkan Rp1.000 per kilogram.

Memperhitungkan ongkos distribusi yang tinggi ia memilih menjual ke pasar lokal.

“Setelah dilakukan perhitungan jika pisang dikirim ke Banten dan Jakarta ongkos tinggi, harga pisang turun lebih baik ke pasar lokal Lampung,” cetusnya.

Pisang menurutnya dikirim ke pasar di Bandar Lampung dan sejumlah kota di Lampung. Sebagian pisang bahan kuliner dikirim ke pembuat keripik, sale serta produk olahan pisang.

Anjloknya harga pisang berimbas sebagian petani mengurangi jumlah tanaman. Beberapa petani memilih mengganti tanaman dengan komoditas jagung dan sayuran. Sebab komoditas pertanian lain memiliki harga lebih tinggi daripada pisang.

Sumino, warga Desa Kelaten, Kecamatan Penengahan menyebut komoditas pisang semula cukup menjanjikan.

Jenis pisang tertentu memiliki harga jual yang lumayan. Jenis pisang kepok, tanduk dan raja nangka bisa dijual seharga Rp35.000 hingga Rp40.000 per tandan. Pisang janten, muli, ambon bisa dijual seharga mulai Rp15.000 hingga Rp20.000 per tandan.

Lihat juga...