Pisang Batu Dikembangkan, Hasilkan Daun Bahan Kemasan Makanan
Editor: Makmun Hidayat
Menghasilkan sebanyak 300 lembar saja ia menyebut sekali panen bisa mendapat hasil Rp300.000. Memiliki ratusan batang pisang yang bisa dipanen secara bertahap ia masih bisa mendapat hasil dari daun pisang. Meski demikian ia tetap memiliki jenis pisang kepok, pisang janten dan pisang tanduk. Semua jenis pisang yang menghasilkan buah kerap dipanen menjelang matang.
“Saat ini harga berbagai jenis buah pisang anjlok hingga Rp2.000 per kilogram, lebih baik menjual daunnya,” beber Suminah.
Selain pisang batu, jenis pisang yang dimanfaatkan bagian daun dari jenis kepok. Jenis pisang lain berupa mas, janten dan tanduk jarang dimanfaatkan bagian daun. Sebab ketiga jenis pisang tersebut memiliki daun dengan ukuran lebih kecil. Potensi mudah sobek pada beberapa jenis daun pisang menjadikan pisang batu paling diminati untuk diambil bagian daun.
Wijayanti, salah satu pedagang di pasar Kangkung,Teluk Betung menyebut menyiapkan puluhan lembar daun pisang. Daun pisang yang disediakan menjadi bahan kemasan untuk produsen kue tradisional. Sejumlah pedagang kuliner memilih mempergunakan daun pisang karena praktis dan sampah mudah diurai. Satu lembar daun pisang sebutnya dijual seharga Rp2.000.
“Kemasan daun pisang batu lebih ramah lingkungan bahkan jadi prospek untuk usaha otak otak, pecel hingga nasi uduk,” bebernya.
Joni, produsen tape singkong menyebut menggunakan daun pisang batu untuk pembuatan hingga distribusi. Singkong yang akan diolah menjadi tape difermentasi dengan kemasan daun pisang. Saat proses pengiriman ke sejumlah pelanggan ia juga mengemas tape yang telah dibuat dengan pisang batu. Penggunaan daun pisang untuk kemasan makanan sebutnya lebih praktis dan murah namun ramah lingkungan.