Ratusan Ayam Petelur di Sleman Mati Akibat Terserang Penyakit
Editor: Makmun Hidayat
YOGYAKARTA — Sudah jatuh tertimpa tangga. Mungkin itulah gambaran paling tepat yang dirasakan sejumlah peternak ayam petelur saat ini.
Bagaimana tidak, selain harus merugi akibat harga jual telur ayam yang terus anjlok, sejumlah peternak juga mengaku semakin merugi akibat banyak ayam yang mati setelah terserang sejumlah penyakit.
Seperti halnya dialami peternak ayam petelur asal Dusun Manggong Kepuharjo Cangkringan Sleman, Amino Fajar Nugroho. Ia menyebut sudah sejak beberapa minggu terakhir ini, ratusan ternak ayamnya mati akibat terserang penyakit.
Sejumlah penyakit yang biasa menyerang unggas seperti ND atau tetelo, snot, hingga penyakit lain yang disebabkan virus seperti RNA diketahui menyerang ternaknya sejak Desember lalu. Yakni semenjak kondisi cuaca kurang mendukung yang ditandai dengan curah hujan sangat tinggi.
“Sejak Desember kemarin banyak sekali ayam saya yang mati. Dalam sehari saja, satu kandang saja bisa terdapat sebanyak 10 ekor ayam lebih yang mati setiap harinya. Jadi satu bulan terakhir saja sudah ada ratusan ayam yang mati,” katanya, Senin (1/2/2021).
Menurut Amino, ada sejumlah faktor yang diduga menjadi penyebab banyaknya ternak ayam yang mati dalam kurun waktu 1 bulan terakhir. Selain karena faktor bibit ayam atau DOC yang kurang berkualitas, hal itu juga ditengarai dipengaruhi kondisi cuaca yang kurang mendukung.
“Sejumlah ayam yang mati di tempat saya hanya berasal dari satu kandang saja. Yakni kandang sebelah utara. Sehingga ada kemungkinan memang kualitas bibitnya sejak awal kurang bagus,” ungkapnya.