Sepi Pesanan, Perajin Kue Keranjang di Bandarlampung Tetap Berproduksi

Ilustrasi- Kue keranjang hasil produksi perajin di Kota Bandarlampung – foto Ant

BANDARLAMPUNG – Sejumlah perajin kue keranjang di Kota Bandarlampung, Provinsi Lampung, tetap berproduksi, meski mengalami penurunan pesanan akibat pandemi COVID-19.

“Tahun ini produksi kue keranjang mengalami penurunan pesanan sekitar 70 persen dari tahun sebelumnya,” ujar salah seorang perajin kue keranjang di Bandarlampung, Hasan Kurniawan, Kamis (11/2/2021).

Ia mengatakan, sebelum pandemi COVID-19, dirinya dapat menjual 1.000 buah kue keranjang dalam sehari. Namun kini, hanya mampu menjual 700 buah. “Kami tetap produksi, meski ada pengurangan jumlah pesanan. Dalam sepekan terakhir penjualan mulai ramai, berbeda saat awal bulan, yang cenderung sepi pesanan,” jelasnya.

Harga kue keranjang, yang merupakan salah satu kue khas saat perayaan Imlek, mengalami kenaikan akibat adanya kenaikan harga bahan baku utama, tepung ketan. “Ada kenaikan harga karena bahan seperti ketan agak tinggi yang saat ini Rp24.000 per kilogram dari sebelumnya Rp23.000 per kilogram, ada kenaikan Rp1.000 untuk harga grosir,” jelasnya.

Bila dijual secara eceran, harga satu paket kue keranjang berkisar Rp25.000 hingga Rp26.000. “Meski harga mengalami kenaikan dan pesanan pun mengalami penurunan, kami tetap memproduksi kue keranjang, untuk memenuhi kebutuhan warga yang merayakan Imlek,” tambahnya.

Hal serupa juga dikatakan oleh salah seorang pembuat kue keranjang rumahan, Alin. “Kami tetap produksi meski tidak sebanyak tahun lalu, untuk memenuhi permintaan pasar menjelang perayaan Imlek,” ujarnya.

Produk kue keranjang yang dibuatnya dipasarkan ke sejumlah toko oleh-oleh dan secara daring “Dijual ke toko oleh-oleh, ada juga yang dijual online, namun sekarang sudah tidak produksi karena besok sudah Imlek,” pungkasnya. (Ant)

Lihat juga...