Serapan Komoditas Pertanian Dukung Sektor Usaha Kecil Lamsel
Editor: Makmun Hidayat
LAMPUNG — Melimpahnya produksi komoditas pertanian di Lampung Selatan dukung sektor usaha kecil. Suminah, pedagang di pasar Bakauheni menyebut komoditas pertanian jenis sayuran, bumbu dipergunakan sebagai bahan baku usaha kuliner. Pasokan hasil pertanian diperoleh dari petani berimbas pada keuntungan bagi pedagang.
Sejumlah komoditas pertanian yang digunakan untuk bahan baku usaha warung makan sebut Suminah beragam. Jenis jagung muda, soleng, kangkung, terong, buncis dan sayuran lain jadi bahan kuliner. Berbagai bumbu dapur jenis jahe, kunyit, pala, lada, lengkuas dan kencur disiapkan olehnya. Pasokan lancar dari petani membuat harga tetap stabil.
Suminah juga bilang hasil pertanian dipasok petani asal Lampung dan luar wilayah. Hanya saja imbas penghujan, banjir komoditas pertanian bawang, cabai merah, kentang asal pulau Jawa kerap terhambat. Beberapa petani lokal masih bisa memasok kebutuhan meski dengan pasokan terbatas. Munculnya sektor usaha kuliner menjadi penyerap komoditas pertanian terbesar.
“Ada ratusan pedagang kuliner atau warung makan yang menyediakan sayuran produk pertanian, perikanan, peternakan sehingga memperlancar serapan dari pedagang agar rantai pasok lancar sehingga tidak banyak produk yang busuk karena tidak terjual,” terang Suminah saat ditemui Cendana News, Senin (22/2/2021).
Sebagian petani sebutnya telah berkotmitmen menyediakan produk yang berkualitas. Jenis sayuran berupa kangkung, bayam dan sayuran hijau sebutnya dikembangkan tanpa bahan kimia. Menggunakan bahan organik sejumlah produk pertanian banyak diminati oleh pemilik warung. Harga komoditas pertanian sebutnya tetap stabil meski ada komoditas yang naik kisaran Rp3.000 hingga Rp5.000 per kilogram.