Suplai Magma Kecil Awan Panas Merapi Tak Muncul

Pengunjung menikmati suasana pemandangan Gunung Merapi di Kalitalang, Balerante, Kemalang, Klaten, Jawa Tengah, Kamis (24/12/2020) – Foto Ant

Menurutnya, pertumbuhan kubah lava tidak berhenti dan terus naik, maka status Merapi yang saat ini yang masih di level III atau Siaga akan segera dievaluasi. Begitu juga jika jarak luncur awan panas semakin jauh dan membahayakan penduduk. Berdasarkan pengamatan aktivitas Merapi periode 5 sampai 11 Februari 2021, BPPTKG mencatat aktivitas seismik (kegempaan) Gunung Merapi mengalami penurunan signifikan, demikian juga dengan deformasi, dan konsetrasi gasnya yang mengindikasikan tidak adanya tekanan magma berlebih.

Namun demikian, apabila pertumbuhan kubah lava tidak kunjung berhenti dan bahkan terus naik, menurut Hanik, status Gunung Merapi tidak menutup kemungkinan bakal dievaluasi dengan mempertimbangkan gejala-gejala yang ada. “Misalnya jika lebih intens awan panasnya atau semakin jauh jarak luncur awan panas tersebut tentu akan kami evaluasi lagi. Kalau sudah membahayakan sampai ke penduduk tentu akan kita naikkan statusnya,” kata dia.

Hingga saat ini, BPPTKG masih mempertahankan status aktivitas Gunung Merapi pada Level III atau Siaga. Potensi bahaya saat ini masih berupa guguran lava dan awan panas, yang bersumber dari Kubah Lava 2021 yang ada di sektor selatan-barat daya, meliputi sungai Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih sejauh maksimal lima km. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius tiga km dari puncak. (Ant)

Lihat juga...