Tanjakan Mala di Jalur Bandung-Cianjur Sudah Dapat Dilalui

Jalur Bandung-Cianjur, Jawa Barat, tepatnya di Tanjakan Mala, Kecamatan Naringgul, dapat dilalui setelah terputus akibat longsor, namun pengendara diimbau ekstra hati-hati karena masih banyak material batu besar belum disingkirkan, Kamis (18/2/2021) – foto Ant

CIANJUR – Jalur utama Bandung-Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, tepatnya di Tanjakan Mala, Kecamatan Naringgul, yang sempat terputus akibat longsor sudah dapat dilalui kendaraan dari kedua arah.

Namun, pengendara diimbau ekstra hati-hati, karena alat berat milik Kementerian PUPR Pembangunan Jalan Nasional  (PJN) PPK 2.5 Jabar, masih berupaya membersihkan material longsor. “Satu unit alat berat milik Kementerian PUPR PPK 2.5 Jabar masih berusaha menyingkirkan material longsor berupa tanah dan batu berukuran besar yang sempat menutup akses jalan nasional Bandung-Cianjur, tepatnya di Tanjakan Mala, meski saat ini sudah dapat dilalui kendaraan,” kata Kepala Pejabat Pembuat Komitmen​​​​​​​ (PPK) 2.5 Jabar, Ananto Wibowo, Kamis (19/2/2021).

Hingga Kamis sore, arus lalu lintas dari Bandung menuju Cianjur atau sebaliknya sudah dapat melintas dari kedua arah. Namun pengendara diimbau hati-hati dan waspada, karena sebagian besar material longsor berupa batu berbagai ukuran masih belum dapat disingkirkan.

“Masih banyak material longsor yang baru disingkirkan ke tepi jalan, sebagai upaya cepat membuka kembali akses jalan yang tertutup longsoran. Kami masih berupaya, agar seluruh material longsor dapat disingkirkan dalam waktu cepat, namun banyaknya material batu besar, menyulitkan proses evakuasi,” katanya.

Bahkan, upaya pembersihan material longsoran sempat terhambat saat sore menjelang, karena hujan kembali turun dengan deras dan berintesitas lama. Hal itu memunculkan kewaspadaan ditakutkan longsor susulan dapat terjadi, karena penanganan tebing yang longsor belum dilakukan.

Pihaknya bersama aparat kepolisian terpaksa menyiagakan petugas untuk mengimbau pengendara agar berhati-hati dan tidak melintas di lokasi longsor saat hujan turun deras, sebagai upaya antisipasi terjadinya hal yang tidak diinginkan saat longsor susulan terjadi. “Kita tempatkan petugas 100 meter sebelum lokasi longsor, sebagai upaya mengimbau penguna jalan dapat melintas atau tidak, meski saat ini kendaraan dari kedua arah sudah dapat melintas, namun upaya pembersihan belum tuntas seluruhnya,” kata Ananto.

Lihat juga...