Tingkatkan Pendapatan, Petani di Lebak Kembangkan Tanaman Porang
Ia mengatakan, dirinya mengembangkan tanaman porang dengan menggunakan pupuk organik dari kompos dan kotoran ternak tanpa pupuk kimia.
Sebetulnya, kata dia, tanaman porang itu masuk jenis tanaman liar dan bisa ditemukan di pekarangan rumah maupun di hutan sebagai makanan ular.
Namun, saat ini tanaman porang tersebut dapat mendongkrak pendapatan ekonomi petani.
“Kami mengembangkan tanaman porang bisa menyerap lima tenaga kerja itu,” katanya menjelaskan.
Begitu juga Iwan (40) seorang petani warga Cibadak Kabupaten Lebak mengatakan dirinya kini mengembangkan budi daya tanaman porang seluas satu hektare guna meningkatkan pendapatan ekonomi.
Saat ini, budidaya tanaman porang sudah memasuki usia tanam tiga bulan dari tanam November 2020.
Tanaman porang itu relatif besar nilai investasi hingga Rp20-25 juta/ hektare juga perawatan dan pemeliharaan harus baik.
“Kami mengelola tanaman porang itu tentu bisa membantu ibu-ibu di sini bisa bekerja,sebab jika dikelola sendiri sangat kerepotan,” katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Lebak, Rahmat Yuniar, mengatakan pemerintah daerah mendorong petani dapat mengembangkan tanaman porang guna meningkatkan pendapatan ekonomi, terlebih saat ini pandemi COVID-19.
“Kami berharap petani bisa mengembangkan budidaya tanaman porang menjadikan andalan ekonomi, selain pertanian pangan itu,” katanya. (Ant)