Budi Daya Kerang Hijau Berkelanjutan, Andalkan Perairan Minim Pencemaran
Redaktur: Satmoko Budi Santoso
LAMPUNG – Budi daya kerang hijau (Perna viridis) memanfaatkan perairan timur, Lampung Selatan, jadi sumber penghasilan.
Hasran Hadi, pembudi daya kerang hijau dan rumput laut spinosum bilang, budi daya berkelanjutan andalkan perairan bersih minim pencemaran. Sebagian warga Desa Legundi, Kecamatan Ketapang memanfaatkan perairan untuk perikanan budi daya.
Potensi perikanan budi daya dengan produk turunan kerang hijau, rumput hijau bergantung pada kondisi perairan.
Hasran Hadi bilang bentang alam pantai didukung kontur landai, berlumpur, terlindung pulau-pulau kecil menjadi media budi daya yang tepat. Jauh dari muara sungai juga menghindarkan sampah kiriman berpotensi sebagai pencemaran perairan.
Ketua kelompok nelayan budi daya Sinar Semendo itu menegaskan, perairan bersih kunci sukses budi daya. Belajar secara otodidak, kerang hijau yang sebagian hidup alami di perairan timur Lamsel telah diteliti.
Penelitian kandungan zat kimia khususnya timbal telah dilakukan oleh instansi terkait. Minimnya materi pencemaran berupa limbah logam, sampah, residu bahan bakar membuat produk kerang hijau dipastikan aman dikonsumsi.
“Sistem budi daya kerang hijau andalkan aspek berkelanjutan dari sisi teknik budi daya, media budi daya hingga lingkungan budi daya. Jika tiga faktor tersebut tidak diperhatikan secara alami kerang hijau yang merupakan jenis molusca tidak akan bertahan pada habitat perairan di desa kami,” terang Hasran Hadi, saat dikonfirmasi Cendana News, Senin (15/3/2021).
Hasran Hadi bilang budi daya kerang hijau mengandalkan teknik tradisional. Semula bibit ditemukan pada media kayu, akar pada kawasan mangrove pulau Seruling, pulau Seram dan pulau Mundu.