Budidaya Jahe Merah di Purbalingga Hasilkan 2 Kg per Tanaman
Editor: Makmun Hidayat
PURBALINGGA — Petani yang tergabung dalam Kelompok Pemuda Tani Subur di Desa Pelumutan, Kecamatan Kemangkon, Kabupaten Purbalingga berhasil melakukan budidaya tanaman jahe merah. Hasil panennya, sudah mecapai 2 kilogram per pohon dan mereka terus berupaya untuk meningkatkan hasil panen hingga mencapai 5 kilogram per pohon.
Salah satu petani yang melakukan budidaya jahe merah, Edi Siswoyo mengatakan, awalnya para petani banyak yang menanam pohon kalba. Namun, lamanya tanam dengan panen yang mencapai minimal 10 tahun, membuat mereka beralih untuk mencari tanaman yang lebih cepat dipanen.
“Pohon kalba itu baru bisa dipanen setelah usia tanaman 10 tahun dan hasilnya juga hanya pada kisaran Rp 15 – 20 juta untuk sekali panen. Karena terlalu lama, akhirnya kita putuskan untuk membongkar lahan kalba dan diganti dengan budidaya jahe merah,” katanya, Senin (8/3/2021).

Dipilihnya jahe merah ini, kata Edi, karena di tengah pandemi Covid-19, jahe merah banyak dicari dan konsumsi meningkat serta harga jual juga bagus.
Saat ini usia tanaman jahe ada yang sudah 8 bulan dan 6 bulan. Untuk memaksimalkan hasil panen, petani menggunakan media tanah yang tidak terlalu keras. Sehingga tanah dicampur dengan pasir dan kompos dari kotoran kambing yang sudah difermentasi, serta ditambahkan dengan media sekam bakar.
“Untuk komposisi media tanamnya perbandingannya tanah dan kompos 1 : 1, dan diperbanyak sekam di atasnya. Sehingga kondisi tanah tidak terlalu keras dan tanaman jahe merah bisa tumbuh dengan maksimal,” jelasnya.