‘Corporate Farming’ Jagung Terobosan Jaga Kesejahteraan Petani
JAKARTA — PT Pertani (Persero) sebagai BUMN bidang pertanian menyebut corporate farming jagung merupakan terobosan dalam menjaga kesejahteraan petani.
Direktur Utama Pertani, Maryono mengatakan bahwa prinsip sistem corporate farming jagung yang dilaksanakan di Madiun ini merupakan upaya BUMN untuk Indonesia dalam menjaga kedaulatan pangan melalui kesejahteraan petani dengan cara jaminan opkup/menampung hasil panen dengan harga yang stabil.
“Ketika harga jatuh kita tetap menjaga agar petani makmur, apabila naik kami jaga dengan harga yang mengikuti pasaran, yang kedua ketika petani kesulitan tentang benih pupuk kita membantu suport kebutuhan petani, termasuk jaminan opkup/menampung hasil panen jagung dari petani,” ujar Maryono dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Minggu (21/3/2021).
Sebagai BUMN yang bergerak di bidang pertanian, Pertani melakukan panen corporate farming jagung di kawasan Kabupaten Madiun Desa Wonorejo,Kecamatan Mejayan, Jawa Timur.
Corporate Farming jagung tersebut dilakukan di lahan 40 hektare dengan rata-rata hasil panen 7 ton per hektare.
Hal tersebut merupakan kegiatan piloting yang diinisiasi oleh Pertani yang merupakan BUMN Klaster Pangan dalam memberikan solusi bagi para petani dalam memenuhi kebutuhan budidaya dan menjaga harga beli melalui jaminan opkup.
Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Madiun, Sodik Hery Purnomo mengatakan, bersyukur atas keterlibatan Pertani dalam corporate farming jagung, karena hal tersebut dapat membantu kesejahteraan para pertani.
“Dinas pertanian tidak bisa bekerja sendiri, saya senang bermitra dengan PT Pertani karena skema corporate farming yang selama ini kami tunggu-tunggu untuk menyejahterakan petani melalui penanganan terpadu dari hulu ke hilir,” katanya.