Curah Hujan di Wilayah Jateng Selatan Masih Tinggi

Kepala Kelompok Teknisi BMKG Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap Teguh Wardoyo -Ant

CILACAP – Curah hujan di wilayah Jawa Tengah bagian selatan, khususnya Kabupaten Cilacap dan sekitarnya masih tinggi, kata Kepala Kelompok Teknisi BMKG Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap, Teguh Wardoyo.

“Dari pengamatan kami, hujan yang mengguyur wilayah Cilacap dan sekitarnya pada Senin (29/3) malam hingga Selasa (30/3) pagi masuk kategori lebat hingga sangat lebat,” katanya di Cilacap, Selasa (30/3/2021).

Ia mengatakan, hal itu diketahui berdasarkan curah hujan pada Senin (29/3) malam hingga Selasa (30/3). Di Kota Cilacap, tercatat 55 milimeter atau lebat dan di Nusawungu tercatat 135 milimeter atau sangat lebat.

Menurut dia, masih tingginya curah hujan di wilayah Jateng selatan disebabkan masih adanya pengaruh fenomena La Nina lemah. “Bahkan, fenomena La Nina ini diprediksi masih aktif hingga Mei 2021,” katanya.

Karena itu, kata dia, curah hujan pada April di wilayah Jateng selatan dan pegunungan tengah Jateng diprediksi di atas normal. Selain karena faktor La Nina moderat, kondisi tersebut juga dipengaruhi oleh suhu muka laut perairan Pulau Jawa yang diprediksi masih hangat pada April, yakni 29-30 derajat celcius.

Disinggung mengenai prakiraan curah hujan bulan April untuk wilayah Jateng selatan dan pegunungan tengah Jateng, Teguh mengatakan berdasarkan data yang dirilis BMKG Semarang, curah hujan untuk wilayah Cilacap dan Banyumas diprakirakan berkisar 200-400 milimeter per bulan.

“Sementara di beberapa wilayah pegunungan tengah Jateng diprakirakan masih tinggi, seperti di Wonosobo, Banjarnegara, dan Purbalingga masih sekitar 300-500 milimeter per bulan. Bahkan, di sebagian Purbalingga, ada yang lebih dari 500 milimeter per bulan,” katanya.

Lihat juga...