Guru: Pandemi Merusak Karakter Siswa
Editor: Koko Triarko
YOGYAKARTA – Proses pembelajaan secara online yang sudah berjalan sejak setahun terakhir, diyakini memiliki dampak luar biasa besar terhadap perkembangan anak-anak di Indonesia yang masih dalam usia belajar, serta pembentukan karakter diri.
Selain secara langsung berpengaruh pada penurunan pengetahuan dan kemampuan akademik anak, proses belajar online juga diyakini secara tidak langsung telah merusak karakter sebagian besar anak di Indonesia, yang selama ini telah lama dibentuk dan dibina.
Hal itu terbukti dari banyaknya kasus maupun fakta di lapangan, di mana anak sekolah saat ini cenderung malas, tidak disiplin, tidak jujur dalam mengerjakan tugas dan sebagainya. Belum lagi adanya fenomena baru, di mana anak lebih akrab dengan gadget dibandingkan dengan buku-buku pelajaran.

Padahal, pemanfaatan gadget di kalangan anak saat ini cenderung untuk hal negatif, seperti bermain game online, medsos dan hal kurang bermanfaat lainnya.
“Jelas, pengaruhnya luar biasa. Bisa dibilang, pandemi ini telah merusak satu generasi bangsa. Karena kemampuan dan karakternya menurun akibat tidak sekolah” ungkap Kepala Sekolah SD Negeri Prembulan, Kulon Progo, Teguh Santosa, Kamis (18/3/2021).
Selain dianggap tidak maksimal dalam penyampaian materi belajar mengajar, proses pembelajaran online juga diangap telah merusak proses-proses pembentukan karakter anak sejak dini di sekolah. Seperti menumbuhkan sikap saling menghormati, disiplin, belajar jujur dalam menjalankan segala sesuatu, dan sebagainya.