Ini Kunci Keberhasilan Pertanian Jambu Kristal Metode Tabulampot
Redaktur: Satmoko Budi Santoso
SEMARANG – Jambu kristal, menjadi varietas unggulan jambu biji. Daging buah yang renyah, manis dan berair, menjadi daya tarik utama. Tidak hanya itu, kandungan biji dalam jambu kristal juga sedikit, sehingga buah ini juga menjadi favorit masyarakat.
Tidak mengherankan, jika masyarakat banyak yang tertarik untuk menanamnya. Apalagi dengan metode tanaman buah dalam pot (tabulampot), juga tidak memerlukan lahan yang luas, namun cukup menggunakan pot tanaman.
“Metode tabulampot menjadi pilihan masyarakat perkotaan, termasuk di Kota Semarang, karena tidak memerlukan lahan yang luas. Mereka bisa menanam buah di dalam pot, dan pot tersebut dapat diletakkan di depan rumah atau tempat lainnya,” papar Kepala UPT Kebun Bibit Dinas Pertanian Kota Semarang, Juli Kurniawan saat ditemui di Urban Farming Corner (UFC) Dispertan Semarang, Senin (1/3/2021).
Dipaparkan, metode tabulampot tersebut dapat dipraktikkan ke semua jenis tanaman buah. Namun untuk mempercepat pertumbuhan, harus digunakan bibit tanaman yang diperbanyak melalui perbanyakan vegetatif seperti stek, okulasi, sambung pucuk maupun cangkok.
“Cara perbanyakan vegetatif ini, dilakukan agar tanaman buah bisa cepat berbuah dengan umur yang tidak terlalu lama. Berbeda dengan perbanyakan dari biji, yang relatif lebih lama. Pemilihan bibit yang berkualitas, juga menjadi kunci keberhasilan metode tabulampot, termasuk pada tanaman jambu kristal,” terangnya.
Sementara, petugas UFC Dispertan Kota Semarang, Wahyudi memaparkan, untuk tabulampot jambu kristal, harus disiapkan pot tanam dengan ukuran yang besar. Hal ini karena kebutuhan nutrisi atau unsur hara pada tanaman tersebut, juga besar.