KKP Salurkan “Cold Storage” 50 Ton untuk Dukung UMKM Pasuruan
JAKARTA — Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyalurkan bantuan cold storage atau gudang beku berkapasitas 50 ton dalam rangka mendukung kinerja Kelompok Pengolah dan Pemasar (Poklahsar) Bahari Indah di Pasuruan, Jawa Timur.
“Bantuan ini bisa meringankan biaya produksi karena bahan baku disimpan di gudang beku milik kelompok dan dekat dengan sentra pemindangan,” kata Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan KKP Artati Widiarti, di Jakarta, Senin.
Ia mengemukakan, Kabupaten Pasuruan termasuk sebagai salah satu daerah tumpuan pemindangan ikan di Provinsi Jawa Timur. Bahkan, produksi dan pemasaran ikan pindang Pasuruan meningkat pada masa pandemi.
Saat ini, lanjutnya, terdapat 15 pemindang skala besar dengan rata-rata produksi sekitar 3-7 ton/hari atau total 45-105 ton/hari. Selain itu, di Pasuruan juga terdapat 115 pemindang skala rumah tangga yang memproduksi 100-1.100 kg/hari atau rata-rata produksi sebesar 125 kg/hari per orang.
“Total produksi pindang di Kabupaten Pasuruan bisa mencapai 14.375 kg atau 14,375 ton/hari. Ini angka yang luar biasa,” kata Artati.
Adapun bahan baku ikan untuk usaha pemindangan tersebut berasal dari Pasuruan, Sidoarjo, Jember, Malang dan Trenggalek.
Artati memaparkan, jenis ikan yang digunakan untuk pemindangan di antaranya ikan layang, kembung, tembang, selar, dan tongkol.
Selama ini, pemindang menyimpan bahan baku di cold storage atau gudang beku milik swasta yang terletak di Surabaya dengan biaya sewa Rp2.500-5.000/kg.
Akibatnya, para pelaku usaha sering mengalami kerugian, antara lain dari kerusakan produk karena tidak segera terjual atau pada saat cuaca buruk, pasokan bahan baku berkurang dan minim cadangan bahan baku.