Libur Panjang Cenderung Naikkan Kasus Aktif COVID-19
JAKARTA – Satgas Penanganan COVID-19 mengingatkan, libur panjang cenderung meningkatkan kasus aktif terkonfirmasi positif COVID-19.
“Bukan liburannya yang salah, tapi libur ini memberikan peluang orang-orang menjadi berkumpul dalam satu waktu dan tempat yang sama,” ujar Ketua Tim Data dan Teknologi Informasi Satgas Penanganan COVID-19, Dewi Nur Aisyah, dalam talk show bertema COVID-19 dalam angka: Pembelajaran berharga COVID-19 di Jakarta, Rabu (10/3/2021).
Menurutnya, ketika orang-orang berkumpul, maka potensi penularan akan terbuka. Apalagi jika aktivitas kumpul-kumpul tersebut tidak diikuti kedisiplinan menjalankan protokol kesehatan. “Itu akhirnya menjadi waktu untuk terjadinya transmisi virus,” ucapnya.
Dicontohkan, pada Agustus sampai September 2020, angka kasus COVID-19 meningkat hingga mencapai 45.000 kasus. “Kemudian ada liburan November – Desember 2020 juga jauh lebih tinggi lagi peningkatannya sampai 75.000 . Dan di Desember 2020 – Januari 2021, peningkatannya 130.000 ,” paparnya.
Dengan demikian ia menilai, ketika ada momen-momen di mana orang memiliki potensi untuk berkerumun, maka risiko peningkatan kasus COVID-19 terbuka lebar. “Mobilitas itu berperan penting dalam apakah akan menambah atau tidak,” katanya.
Pada pekan ini, terdapat dua hari libur nasional, yakni Kamis (11/3/2021) yang merupakan peringatan Isra Miraj Nabi Muhammad SAW dan Minggu (14/3/2021) merupakan Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1943. (Ant)