Menengok Peran Perempuan Lampung Dukung Pelestarian Hutan
Redaktur: Satmoko Budi Santoso
LAMPUNG – Kelestarian rimba yang terjaga untuk mendukung pasokan air, kelestarian satwa, dilakukan berbagai pihak di Lampung.
Supami Eva, salah satu mitra warga yang tinggal di sekitar kawasan Taman Nasional Way Kambas (TNWK), Lampung Timur menyebut rimbawan adalah orang yang peduli pada kelestarian hutan, bagian dari forum rembug desa penyangga hutan.
Sebagai wanita, Supami Eva mengaku, memiliki suami sebagai mahout atau pawang gajah di TNWK. Benih kecintaannya pada rimba belantara setelah melihat profesi sang suami.
Kelestarian lingkungan dengan tanaman sebagai rantai makanan satwa gajah, rusa, badak di TNWK sebutnya sangat penting. Saat penghujan sejumlah mitra dari TNWK kerap melakukan penanaman tumbuhan bahan makanan satwa.
Bersama puluhan perempuan lain ia mengaku senang disebut rimbawan. Masuk keluar kawasan hutan untuk ikut mendukung pelestarian pakan badak.
Jenis tanaman yang dilestarikan berupa ara daun lebar, medang, laban, pulai, bendo, kluwih dan ketapang. Rangkaian kegiatan Hari Badak Dunia, Hari Kehidupan Satwa Liar hingga Bakti Rimbawan diisi dengan upaya pelestarian.
“Kami ikut mendukung upaya TNWK yang dikenal sebagai pusat habitat gajah Sumatera, badak dan satwa liar lain yang sebagian mulai punah dengan mengedukasi masyarakat penyangga agar tidak melakukan perusakan hutan dengan membakar lahan. Berburu satwa liar dengan senapan dan jebakan, namun melestarikan hutan,” terang Supami Eva saat dikonfirmasi Cendana News, Rabu (17/3/2021).