Menengok Peran Perempuan Lampung Dukung Pelestarian Hutan
Redaktur: Satmoko Budi Santoso
Pekerja perempuan sebutnya menyiapkan media semai, perawatan hingga distribusi bibit. Bibit tanaman beragam jenis selanjutnya dikirimkan ke sejumlah kawasan hutan sosial, hutan konservasi dan hutan lindung.
Sepanjang 2019-2020 saja ia menyebut setiap tahun diproduksi sebanyak 1 hingga 2 juta bibit tanaman. Dukungan untuk rimbawan dalam pelestarian hutan dilakukan dengan bibit siap tanam.
“Produksi bibit tanaman sangat mendukung upaya pelestarian lingkungan berbasis hutan sehingga bibit selalu tersedia,” sebutnya.
Berkat ketelatenan kaum perempuan yang berperan sebagai rimbawan, bibit berkualitas disiapkan. Jenis bibit tanaman produktif untuk kelestarian hutan meliputi damar, kemiri, durian, jengkol hingga petai.
Dukungan bagi kelestarian hutan sebutnya jadi upaya agar masyarakat tidak merusak hutan. Meminimalisir penebangan hutan dilakukan dengan pemberdayaan perempuan di hutan penyangga.
Agung Sutejo, petugas pengawas pekerja pembibitan di BPDASHL Desa Karangsari, Kecamatan Ketapang, Lampung Selatan itu bilang, peran perempuan sangat penting pada sektor kehutanan.
Setelah bibit disediakan oleh puluhan perempuan di tempat itu, bibit yang ditanam akan jadi sumber penghasilan bagi kaum perempuan. Sejumlah warga di kawasan penyangga hutan di antaranya perempuan bisa memanen getah damar, jengkol, kemiri dan petai.
Berbagai tanaman konservasi produktif sebutnya ikut memberdayakan kaum perempuan. Berperan sebagai rimbawan tanpa merusak hutan dengan penebangan, hasil ekonomi bisa diperoleh.
Sebagian pohon ditanam pada kebun produksi warga. Namun sistem tebang pilih tetap dianjurkan untuk menjaga kelestarian sekaligus menjaga pasokan air.