Meski Tertekan Kondisi Pasar, Bukit Asam Masih Cetak Laba Rp2,4 Triliun

Sejumlah strategi efisiensi yang dilakukan Bukit Asam adalah melakukan upaya penurunan biaya usaha dan pengendalian biaya pokok produksi melalui penerapan optimalisasi operasional perusahaan.

Dari sisi produksi, Bukit Asam mampu memproduksi 24,8 juta ton batu bara hingga Desember 2020 atau 99 persen dari target yang telah disesuaikan menjadi 25,1 juta ton. Kinerja angkutan batu bara juga menunjukkan performa yang terjaga dengan kapasitas angkutan batu bara tercatat mencapai 23,8 juta ton, naik tiga persen dari target tahun ini.

Selain itu, kinerja penjualan batu bara tercatat sebesar 26,1 juta ton atau naik lima persen dari target 2020. Kinerja operasional perusahaan yang masih terjaga sepanjang tahun lalu merupakan hasil dari perluasan operational excellence yang berkelanjutan dan perluasan pasar. [Ant]

Lihat juga...