Panen Kedelai Gunungkidul Diproyeksikan Capai 5.600 Ton Wose
GUNUNGKIDUL — Pemerintah Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, memproyeksikan panen kedelai pada 2021 ini mencapai 5.600 ton wose dari luas tanam 3.381 hektare dengan harapan mampu mensuplai kebutuhan kedelai di wilayah tersebut.
Kepala Bidang Tanaman Pangan Dinas Pertanian dan Pangan Gunungkidul Raharjo Yuwono mengatakan berdasarkan hasil ubinan produktivitas tanaman kedelai mencapai 1,2 ton wose kedelai per hektare.
“Sampai saat ini, luas panen kedelai di Gunungkidul mencapai 142 hektare dengan tingkat produktivitas mencapai 1,2 ton wose per hektare. Kami optimistis target produksi kedelai 2021 akan tercapai,” kata Raharjo Yuwono di Gunungkidul, Minggu (14/3/2021).
Ia mengatakan sepanjang tahun, wilayah Gunungkidul bisa panen kedelai tergantung dengan kondisi kecamatan masing-masing. Dinas Pertanian dan Pangan menargetkan luas tanam kedelai seluas 3.381 hektare dengan rincian 2.550 hektare mendapat bantuan benih kedelai dari pemerintah yang mulai tanam pada Februari dan Maret ini.
“Sisanya seluas 831 hektare akan ditanami pada Juni 2021 untuk musim ketiga dengan swadaya mandiri masyarakat,” katanya.
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Gunungkidul Bambang Wisnu Broto mengimbau kepada petani kedelai agar memantau perkembangan tanaman kedelai secara berkala. Hal ini untuk meminimalisir potensi munculnya gulma hingga hama penyakit yang menyerang tanaman kedelai.
“Perawatan dan pemantauan secara rutin akan membuat hasil kedelai lebih memuaskan. Selain itu, keuntungan yang didapat pun bisa jadi lebih tinggi,” katanya.
Bambang mengatakan berdasarkan hasil laporan dan pemantauan di lapangan, harga kedelai konsumsi saat ini mencapai Rp10 ribu per kg. Itu sebabnya diperlukan penanganan yang tepat agar hasilnya sesuai.