Pedagang di Jember Menjerit karena Sepi Pembeli
Editor: Makmun Hidayat
JEMBER — Mencoba peruntungan dengan membuka usaha dagangan lain, namun nasib baik belum dapat dirasakan juga oleh pedagang di Jember, Jawa Timur, untuk mendongkrak tambahan pendapatan usaha.
Suwarni, penjual mainan anak-anak menyebutkan, selama masa pandemi Covid-19, usaha yang ditekuni selama bertahun-tahun mengalami masalah minimnya pembeli yang datang, sering kali hampir frustasi saat dagangannya belum ada yang laku setiap hari.
“Usaha dagang mainan yang saya tekuni bersama suami sudah bertahun- tahun lamanya untuk dapat memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari,” ucap Suwarni Bebet kepada Cendana News, di pusat Alun-alun Jember, Selasa (9/3/2021).
Minat pembeli terhadap dagangan mainan, sebutnya, dirasakan semakin mengalami penurunan di kala masa pandemi corona. Aktivitas orang banyak di dalam rumah, termasuk aktivitas anak-anak yang hampir jarang di luar rumah.
“Karena pandemi, jarang sekali orang berkegiatan di luar, sesekali keluar hanya jalan-jalan maupun untuk membeli kebutuhan yang diperlukan. Kejadian tersebut juga berpengaruh terhadap aktivitas anak yang jarang dibolehin bermain di luar rumah,” ucapnya.
Melakukan berbagai cara agar dapat menambah penghasilan, Suwarni pun mengaku pernah membuka usaha dagangan lain.
“Saya merasa prospek pendapatan dari hasil jualan mainan semakin turun, mencoba membuka usaha lain dengan berjualan pop ice, tas, dan bunga. Namun masih belum ada hasil yang bagus, yang sekiranya dapat menambah pemasukan dari hasil usaha berdagang yang saya lakukan,” tambahnya.
Lebih lanjut Suwarni menyatakan, selama satu tahun masa pandemi ini terjadi dengan mencoba usaha berdagang yang lain selain berdagang mainan, dirasa belum ada prospek keuntungan yang diperoleh. Akhirnya ia menutup kembali usaha dagangan yang dilakukan, kini kembali ia menekuni usaha dagangan mainan yang dirintis sudah lama bersama suaminya.