Petani di Lamsel Gunakan Bahan Organik Jaga Kualitas Tanah

Editor: Koko Triarko

LAMPUNG – Para petani di Lampung Selatan memiliki cara tersendiri untuk menjaga kualitas tanah agar tetap subur, sekaligus menjaga kelestarian lingkungan.  Caranya dengan menggunakan bahan-bahan alami atau organik sebagai bahan pembenah, seperti limbah ternak dan kompos.

Sobirin, petani di Desa Gandri, Kecamatan Penengahan, Lampung Selatan, menyebut kualitas tanah tetap terjaga dengan penggunaan bahan alami dan organik, serta meningkatkan efesiensi pemupukan, kesuburan dan kesehatan tanah. Pembenah tanah juga diaplikasikan untuk mencegah erosi tanah pertanian.

Menurutnya, bahan pembenah tanah yang kerap dipergunakan berupa kotoran hewan dan kompos.Pemberian pembenah tanah dilakukan dengan menebarkan kotoran ternak. Kotoran ternak sapi, kambing dan kerbau ditebarkan di lahan sebelum proses pengolahan lahan. Saat proses pengolahan lahan memakai bajak tenaga sapi, tanah akan tercampur dengan pembenah tanah.

Agus Irawan, salah satu petani di Desa Bakauheni, Lampung Selatan, memakai pupuk kimia sebagai pembenah tanah, Rabu (31/3/2021). -Foto: Henk Widi

Bahan baku pembenah tanah, sebut Sobirin, dihasilkan dari proses pencampuran sejumlah bahan. Ia memakai sekam, kotoran sapi, kotoran kambing, kotoran kerbau yang ditimbun dalam lubang. Setelah proses fermentasi melalui penimbunan, pembenah tanah yang dihasilkan bisa dikeringkan. Ia memberi tambahan abu sekam, arang yang dihancurkan. Semua bahan selanjutnya disimpan dalam karung.

“Bahan yang tersimpan dalam karung akan digunakan sebelum proses pengolahan lahan, agar terjadi pencampuran antara tanah dengan pembenah tanah, sehingga kualitas tanah yang menurun dari unsur hara akan kembali meningkat untuk tanaman berikutnya,” terang Sobirin, Rabu (31/3/2021).

Lihat juga...