Petani Lamsel Lestarikan Komoditas Pertanian Berbasis Umbi

Redaktur: Satmoko Budi Santoso

Meski sebagian tanaman umbi tidak familiar namun bagi warga pedesaan lebih banyak dikonsumsi dibanding konsumsi mi instan. Sebagian umbi yang melalui proses pengolahan bisa digunakan sebagai bahan kue. Umbi garut dimanfaatkan olehnya untuk pembuatan bubur.

Budi daya tanaman umbi dilakukan juga oleh Suyatinah, warga desa yang sama. Ia mengaku memilih membudidayakan sejumlah tanaman dalam satu lahan secara tumpang sari.

Jenis tanaman singkong atau ubi jalar, garut, uwi ditanam. Ketiga jenis tanaman tersebut memiliki tingkat hidup yang cukup baik. Meski saat kemarau umbi uwi, garut tidak memiliki tunas dan daun namun masih tetap bisa dipanen.

“Menanam berbagai komoditas pertanian jenis umbi sama seperti memendam makanan yang bisa diambil sewaktu-waktu,” cetusnya.

Teknik budi daya dengan menggali lubang, memberi pupuk kandang akan menyuburkan tanaman umbi. Saat umbi membesar proses pembubunan bisa dilakukan dengan media tanah dan kompos.

Ia kerap memencarkan tanaman untuk perbanyakan pada umbi yang masih muda. Pada tanaman singkong ia bisa memanfaatkan bagian batang. Sebelum panen umbi ia masih bisa mendapatkan hasil panen bagian daun bahan sayuran.

Hasil panen ubi kayu atau singkong pada lahan terbatas sebutnya mencapai dua kuintal. Regenerasi tanaman singkong mudah dilakukan dengan stek batang.

Usai dipanen bagian batang bisa langsung ditancapkan. Lahan yang gembur akan menjadikan tanaman tersebut lebih mudah dipanen. Sebagian hasil panen berpotensi diolah menjadi kolak, keripik, direbus dan digoreng.

“Sebentar lagi bulan Ramadan, kebutuhan singkong akan meningkat untuk bahan pangan pembuatan kolak,” terang Suyatinah.

Lihat juga...