Petani Semangka di Jember Kesulitan BBM Pompa Air
Editor: Koko Triarko
JEMBER – Petani semangka di Jember mengeluhkan sulitnya mendapatkan bahan bakar minyak untuk keperluan mesin pompa air, yang digunakan untuk penyiraman tanaman.
Munip David, petani buah semangka di desa Mojosari, menyatakan, bahan bakar kerap menjadi masalah dalam mengelola lahannya. “Sekarang makin susah saya beli bahan bakar untuk diesel di pom bensin. Sedangkan kebutuhan air untuk mengairi lahan saya menggunakan sumber air yang sudah dibor, yang jelas membutuhkan bahan bakar untuk menghidupkan diesel pompa air,” ujar Munip David, di wilayah Desa Mojosari, Kecamatan Puger, Jember, Senin(29/3/2021).
Ia menjelskan, untuk menghasilkan buah semangka yang manis, memerlukan lahan tanah yang berada di pinggir pantai. Tanah yang terlalu lembap seperti di sekitar dataran tinggi, membuat rasa manis yang dihasilkan berkurang.
“Menanam buah semangka tidak sama seperti menanan tumbuhan yang lain, yakni membutuhkan kadar tanah yang lembap. Sedangkan untuk buah semangka, tanah yang mengandung kelembapan terlalu berlebihan berdampak pada rasa manisnya berkurang,” katanya.
Ia menambahkan, kebanyakan tanaman buah semangka berada di dataran rendah yang berdekatan dengan pantai. Sedangkan air yang diperlukan untuk membasahi lahan sangat minim bila bergantung pada saluran irigasi.
Karenanya, para petani memilih untuk melakukan pengeboran di sekitar lahan pertanian dan hampir rata-rata petani semangka memiliki luas lahan 1 hektare.