Pilih Bibit Berkualitas, Kunci Keberhasilan Budi Daya Cabai
Redaktur: Satmoko Budi Santoso
Sementara, petugas UFC Semarang Wahyudi, memaparkan, dalam budi daya cabai, penggunaan bibit yang berkualitas menjadi salah kunci keberhasilan.
“Cabai yang bagus, umumnya berasal dari bibit yang punya kualitas yang bagus pula. Bibit ini bisa dibeli di toko pertanian, atau disemai sendiri. Caranya dengan memilih cabai yang sudah tua, besar dan bagus. Kemudian dipotong dan ambil bijinya,” terangnya.
Biji cabai tersebut kemudian direndam dengan air. Ini menjadi cara praktis, untuk mengetahui kualitas biji tersebut.
“Biji yang bagus akan tenggelam, karena berisi. Sementara yang jelek atau kopong akan mengambang. Langkah selanjutnya, ambil biji-biji yang tenggelam tersebut, kemudian dijemur hingga kering,” lanjut Wahyudi.
Sembari menunggu biji tersebut kering, perlu disiapkan media tanam berupa sekam, kompos, pupuk kandang, dan tanah dengan perbandingan 2: 1: 1: 2.
Dijelaskan pula, penggunaan media tanam yang sesuai, juga mampu mempercepat pertumbuhan cabai. Jika sudah siap, kemudian masukkan biji cabai dalam media tanam. Tidak lupa diberi air yang cukup dan pemupukkan. Khususnya penambahan pupuk yang mengandung unsur hara dan kalsium.
“Kalsium ini mampu memberikan unsur hara, yang penting untuk proses fotosintesis sehingga tanaman dapat tumbuh dan berkembang secara baik. Selain itu, juga melindungi tanaman dari serangan jamur, yang biasa muncul di lingkungan lembab atau pada saat musim hujan,” lanjut Wahyudi lagi.
Proses pemberian kalsium ini bisa digabungkan dengan NPK, dengan cara penyemprotan atau penyiraman. Tentu saja dengan memperhatikan takaran dosis sesuai aturan.
“Jika dilakukan dengan cara penyiraman, pupuk yang sudah dicampur air disiramkan ke tanaman cabai. Umumnya 400 mililiter atau ukuran dua gelas air mineral per pohon,” imbuhnya.