Psikolog: Ada Sebab Anak Lari ke Gawai

Editor: Koko Triarko

Dian Kusumawati M.Psi.,  psikolog dan Komisioner KPAD Kota Bekasi bidang Alternatif Pengasuhan, Sosial, dan Bencana, Kamis (18/3/2021). –Foto: M Amin

BEKASI – Psikolog Kota Bekasi, Jawa Barat, Dian Kusumawati, M.Psi., tidak membenarkan orang tua berlebihan dalam melarang anaknya bermain gadget. Ia berpendapat, tidak semua kasus perubahan sikap pada anak dampak dari bermain gadget atau gawai.

“Tidak murni karena gadget-nya ada masalah, tapi memang ada sumber lain yang akhirnya anak tersebut escape lari ke gadget untuk mendapatkan apa yang mereka cari, yang tidak bisa ditemukan di dunia nyata”, ungkap Dian Kusumawati, juga sebagai Komisioner KPAD Kota Bekasi bidang Alternatif Pengasuhan, Sosial, dan Bencana, kepada Cendana News, Kamis (18/3/2021).

Dia mengingatkan, untuk tidak cepat mengklaim semua perubahan negatif pada anak akibat kecanduan gadget. Apalagi, saat ini  semua akan dikaitkan dengan gadget, seperti pembelajaran jarak jauh (PJJ) dan lainnya. Meski demikian, diakuinya pengaruhnya pasti ada, tapi tentunya solusinya tidak harus melarang gadget bagi anak.

“Bukan itu solusinya, harusnya mengelola dan mengatur. Yang paling penting itu begini, kita ngasih gadget ke anak sama dengan memberikan kendaraan, baik roda dua atau empat ke mereka. Artinya, mereka perlu punya SIM. Sehingga tahu cara berkendara dengan baik, atau tanda sesuatu pada kendaraan yang rusak, atau mereka telah diberi pelatihan sebelumnya,” jelas Dian.

Demikian pula saat orang tua memberi gadget kepada anak, harusnya anak sudah melalui pelatihan seperti memberi informasi manfaat dan guna gadget, untuk apa bagaimana nyamannya. Beritahu cara block report dan lainya.  Artinya, antara orang tua dan anak sudah terjalin koneksi kuat sebelumnya, sehingga anak akan bercerita apa saja yang mereka dapat di gadget.

Lihat juga...