Selama Pandemi COVID-19, Inflasi di Kediri Diklaim Masih Terjaga
KEDIRI – Pemerintah Kota Kediri, Jawa Timur menegaskan, inflasi di Kota Kediri masih terkendali dengan baik. Hal itu ditunjukkan dengan masih adanya permintaan atau demand, sehingga pertumbuhan ekonomi di daerah ini cukup baik saat pandemi COVID-19.
Wali Kota Kediri, Abdullah Abu Bakar mengungkapkan, inflasi masih di angka 1,9, yang artinya permintaan (demand) masih ada. Kendati ekonomi berjalan lambat, angka tersebut masih menunjukkan pertumbuhan yang baik.
Abdullah Abu Bakar mengatakan, pengendalian inflasi dan Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD), adalah sebuah komitmen dari daerah, yang harus menjalankannya bersama-sama. Hal ini akan jauh lebih baik, jika pengendalian inflasi dan TP2DD dilakukan bersama-sama daerah se-wilayah kerja Bank Indonesia Kediri.
Hal itu menurut dia, dampaknya akan sangat bagus. Wali Kota mengatakan, TP2DD adalah sebuah keniscayaan, karena ke depan semuanya serbadigital. Wali Kota mengklaim akan terus mendorong proses digitalisasi UMKM.
Dalam rangka untuk mengendalikan inflasi, kerja sama dengan daerah lain sangat penting. Misalnya, adanya kerja sama antara Kota Kediri dan Kabupaten Blitar, untuk memenuhi pasokan telur. Di samping itu, kerja sama dengan daerah lain juga dilakukan, terkait dengan bisnis gula.
Dengan memperkuat kerja sama antardaerah, dampak dari pengendalian inflasi yang bagus juga bisa dirasakan, tidak hanya di daerah yang melakukan pengendalian, tetapi juga pada daerah sekitarnya.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Kediri, Sofwan Kurnia mengaku sependapat dengan gagasan Wali Kota Kediri, mengenai inflasi terkendali akan menarik investor untuk berinvestasi. Hal ini didukung daya beli masyarakatnya.