Siswa di Sikka Manfaatkan Waktu Bantu Orang Tua Jual Ikan

Editor: Koko Triarko

MAUMERE – Dampak pembelajaran daring atau online mengakibatkan banyak murid di Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur, memiliki banyak waktu luang di rumah, dan hanya dimanfaatkan untuk bermain. Sementara sebagian yang lain memilih membantu orang tua dengan menjual ikan keliling.

“Banyak anak murid memiliki waktu luang lebih banyak dimanfaatkan untuk bermain bersama teman-temannya,” sebut Remigius Nong, pendiri sekaligus Kepala Sekolah PAUD Restorasi, Dusun Patisomba, Kelurahan Wuring, Kecamatan Alok Barat, Kabupaten Sikka,  saat dihubungi, Kamis (24/3/2021).

Remi, sapaannya, mengatakan di Kota Maumere saja banyak anak-anak usia Sekolah Dasar  hingga Sekolah Menengah Atas yang memanfaatkan waktu luang untuk mencari uang.

Disebutkannya, banyak murid memanfaatkan waktu luang dengan menjual ikan dan membantu orang tua di kebun, apalagi sedang musim panen jagung dan padi ladang.

Remigius Nong, pendiri sekaligus Kepala Sekolah PAUD Restorasi di Patisomba, Kelurahan Wuring, Kabupaten Sikka, NTT, saat ditemui di sekolahnya, Rabu (23/3/2021). Foto: Ebed de Rosary

“Banyak anak-anak sekolah di Kota Maumere yang libur sekolah memanfaatkan waktu berjualan ikan di kompleks perumahaan, dan di pinggir jalan. Kalau di desa banyak yang membantu orang tuanya di kebun,” ujarnya.

Remi menyebutkan, dampak dari pembelajaran secara daring membuat anak sekolah lebih banyak manfaatkan waktu luang untuk membantu orang tua.

Hal ini terjadi karena sumber daya manusia orang tua, terutama di desa-desa masih sangat minim, sehingga tidak bisa membantu atau mendampingi anaknya belajar.

Lihat juga...