Sore Ini, Rupiah Capai Rp14.245 per Dolar AS
JAKARTA – Nilai tukar (kurs) yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Rabu sore menguat tajam seiring turunnya imbal hasil obligasi Amerika Serikat.
Rupiah ditutup menguat 80 poin atau 0,56 persen ke posisi Rp14.245 per dolar AS dari posisi penutupan hari sebelumnya Rp14.325 per dolar AS.
“Indeks dolar melemah di hari Rabu. Dolar AS yang merupakan tempat berlindung yang aman tetap melemah secara luas karena imbal hasil obligasi AS terus turun dan kembali meningkatkan permintaan untuk aset berisiko,” kata Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi di Jakarta, Rabu.
Imbal hasil (yield) obligasi AS tenor 10 tahun kini stabil di level 1,4 persen setelah sempat naik hingga 1,6 persen pada pekan lalu.
Pasar stabil setelah investor bereaksi terhadap lonjakan dengan aksi jual yang tajam, tetapi tanda-tanda pemulihan ekonomi AS dari COVID-19 dapat menyebabkan penurunan harga obligasi dan derivatif lagi.
Stimulus fiskal telah memicu ekspektasi pasar untuk pemulihan yang cepat dan investor juga melacak kemajuan paket stimulus AS senilai 1,9 triliun dolar AS.
Diusulkan oleh Presiden Joe Biden pada awal tahun, RUU tersebut disahkan oleh DPR pada minggu sebelumnya dan akan diperdebatkan oleh Senat dalam minggu ini.
Sementara itu, anggota dewan Bank Sentral Eropa, Fabio Panetta, mengatakan otoritas moneter blok tersebut harus memperluas pembelian obligasi atau bahkan meningkatkan kuota yang dialokasikan untuk mereka jika diperlukan untuk menjaga imbal hasil turun.
Dari domestik, Ibrahim menilai pmulihan ekonomi Indonesia sudah berada pada jalur yang tepat. Indonesia juga merupakan salah satu negara yang mampu menurunkan angka kematian sembari mempertahankan kinerja ekonomi yang relatif baik.