TMA Danau Toba Mendekati Titik Minimum, Membutuhkan Operasi TMC
JAKARTA – Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), akan melakukan operasi Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC), untuk menaikkan level Tinggi Muka Air (TMA) Danau Toba di Provinsi Sumatera Utara (Sumut).
Saat ini kondisi TMA Danau Toba sudah mendekati titik minimum. “TMC merupakan upaya untuk memodifikasi pertumbuhan awan dengan memasukkan inti kondensasi ke dalam sistem awan sehingga hujan lebih cepat terjadi dan curah hujan yang dihasilkan menjadi lebih besar,” kata Kepala Balai Besar Teknologi Modifikasi Cuaca (BBTMC) BPPT, Jon Arifian, Senin (29/3/2021).
Sorti pertama kegiatan TMC DAS Danau Toba, akan dilaksanakan pada Kamis (1/4/2021). Dan direncanakan akan berlangsung selama 20 hari mendatang. Kegiatan akan menggunakan pesawat jenis Piper Cheyenne II registrasi PK-TMC milik BPPT, dengan metode TMC menggunakan bahan semai Flare Cosat.
Tim TMC telah menyiapkan bahan semai Flare Cosat sebanyak 170 batang di Posko TMC Danau Toba, di area PT Angkasa Pura II Cabang Bandara Silangit, Sumatera Utara. Operasi TMC akan dilaksanakan BBTMC BPPT bekerjasama dengan PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum).
Kegiatan tersebut diinisiasi Kementerian Koordinator Bidang Maritim dan Investasi, yang didukung oleh Kepolisian RI (Polda Sumatera Utara dan Polres Tapanuli Utara), PT Angkasa Pura II Cabang Bandara Silangit, Pemerintah Provinsi Sumatera Utara, Pemerintah Kabupaten Tapanuli Utara, PJT I dan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG).
Jon menuturkan, Danau Toba memiliki fungsi sangat strategis, baik untuk Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA), irigasi, juga memenuhi air baku bagi industri dan rumah tangga termasuk pariwisata. Menurut data historis, rata-rata curah hujan pada April di Danau Toba sebesar 203 mm. Pelaksanaan TMC itu diharapkan dapat meningkatkan 20 sampai 30 persen dari curah hujan selama April 2021 di Danau Toba.