Totalitas Kelola Produk Kunci Sukses Kembangkan Segmen Pasar
Redaktur: Satmoko Budi Santoso
Tahun 1997, lanjutnya, karena permintaan meningkat ia meminjam ke bank Rp25 juta, untuk menambah tenaga penjahit dan bagian desain.
“Mulai tuh produksi macam-macam. Tas sekolah, tas laptop, tas kantor, jaket. Pokoknya bahan parasut,” ucapnya.
Nama Avtech sendiri baru diusung menggantikan merk sebelumnya, Adventure, sekitar tahun 2000.
“Dua tahun saya berupaya mematenkan merek Adventure. Tapi tidak bisa. Nah pas tahun 2000, kan pada ramai bicara Y2K. Akhirnya saya dapat ide untuk menambahkan Technology di belakang kata Adventure. Akhirya terciptalah nama Adventure Technology yang disingkat Avtech,” paparnya.
Yudi menyebutkan pada tahun 2006, produk Avtech sudah tersebar dari Aceh hingga Papua melalui sistem order. Bahkan, melalui sistem buyer, ia berhasil merambah hingga Filipina, Brunei, Inggris, Australia, Malaysia dan Jepang.
“Dari awalnya hanya dua item, menjadi sekitar 150 item. Dari hanya mulut ke mulut, berubah menjadi kerja sama dengan berbagai media,” ujarnya.
Walaupun tak kurang dari 20 kompetitor dari seluruh Indonesia, Yudi mengaku tak takut karena selalu berinovasi dengan produknya.
“Selain membuat produk yang multifungsi, kami juga menciptakan dalam berbagai warna. Misalnya pink dan oranye. Jadi yang cewek juga bisa tampil gaya. Yang pekerja, mahasiswa orang kantoran semua bisa pakai, nggak hanya yang pecinta alam,” urainya.
Yudi menyebutkan, ia juga tak lupa membantu wilayah yang menjadi inspirasi usahanya, yaitu pegunungan.
“Melalui program CSR Avtech kami membantu infrastruktur di wilayah kaki gunung. Apakah untuk membangun MCK, membangun rumah baca hingga tempat ibadah. Kebanyakan memang wilayah yang belum tersentuh oleh pemerintah,” pungkasnya.