‘Trail Running’ Olahraga Seru Tingkatkan Kesehatan Tubuh
Redaktur: Satmoko Budi Santoso
SEMARANG – Lari menjadi salah satu olahraga yang diminati masyarakat. Selain relatif mudah, juga bisa dilakukan dimana saja, termasuk di sekeliling lingkungan rumah. Namun seiring waktu, para penggemar olahraga tersebut mencoba tantangan baru, berupa trail running, yang menggabungkan antara lari dan hiking atau mendaki gunung.
Trail running menjadi salah satu olahraga alternatif, yang banyak diminati pegiat olahraga alam, yang hanya mempunyai sedikit waktu untuk mendaki gunung.
“Tidak hanya menyehatkan, kalau menurut saya pribadi, trail running juga lebih seru dan menantang, karena ada berbagai medan yang kita lalui. Mulai dari jalanan berbatu, tanah berumput, terkadang juga harus mendaki. Jadi lebih bervariasi. Alhasil, kita tidak bosan,” papar penggemar olahraga trail running, Handoko, saat ditemui di Semarang, Jumat (5/3/2021).
Dipaparkan, bagi dirinya, trail running tidak semata-mata mengejar kecepatan waktu atau kemenangan, melainkan pengalaman berolahraga di alam.
“Lebih ke olahraga untuk meningkatkan kesehatan dan stamina tubuh, sembari menikmati keindahan alam. Apalagi dengan adanya pandemi seperti sekarang ini,” terangnya.
Handoko memaparkan, ada sejumlah rute yang sering dipilih untuk trail running, misalnya di Gunung Andong atau Gunung Ungaran
Meski kedua gunung tersebut terletak di Kabupaten Semarang, namun jaraknya tidak terlalu jauh dari Kota Semarang, sekitar 45-60 menit menggunakan kendaraan pribadi. Selain itu, jarak antara posko pendakian ke puncak gunung, relatif dekat, sehingga bisa dicapai dalam hitungan beberapa jam.
“Berbeda dengan hiking atau mendaki gunung, yang biasanya harus menginap, olahraga trail running ini, umumnya tik-tokan atau pulang pergi. Misalnya ke Gunung Ungaran, saya berangkat dari rumah pukul 04.00 WIB, perjalanan hingga ke pos pendakian bisa menggunakan kendaraan pribadi. Lalu mulai melakukan pendakian,” lanjutnya.