Trenggalek Segera Gelar PTM Metode Hibrida
TRENGGALEK — Pemerintah Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur segera menggelar pembelajaran tatap muka dengan metode hibrida atau kombinasi sekaligus antara pembelajaran daring dan luring.
Kebijakan pembelajaran tatap muka secara hibrida ini dilontarkan Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin yang kemudian disiarkan melalui kanal resmi prokopim.trenggalekkab.go.id, seiring dengan vaksinasi yang sudah berjalan hingga dosis kedua bagi ribuan guru setempat hingga Ahad.
Ia mengatakan sektor pendidikan menjadi fokus pemerintah daerah untuk segera membuka kembali pembelajaran tatap muka.
Namun, rencana percepatan itu juga tergantung pada pelaksanaan imunisasi COVID-19 bagi kalangan tenaga pendidik. Jika seluruh guru dan tenaga kependidikan ini telah tervaksin maka secara bertahap pembelajaran tatap muka bisa dilakukan.
“Tapi tetap harus menjaga protokol kesehatan, sehingga PTM (Pembelajaran Tatap Muka)-nya menggunakan metode ‘hybrid’. Maksudnya, nanti tidak seluruh siswa masuk melainkan sebagian siswa melaksanakan pendidikan secara dalam jaringan (daring) dan sebagiannya lagi luar jaringan (luring),” kata Nur Arifin.
Dalam rapat koordinasi sebelumnya, pembelajaran hibrida sudah akan direalisasikan pada 8 Maret, atau awal pekan lalu. Namun dikarenakan vaksinasi belum rampung dan persiapan masih terus dilakukan oleh Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Trenggalek, pelaksanaan tertunda.
Belum ada kabar kepastian kapan pembelajaran tatap muka akan dimulai. Informasi dari beberapa sumber guru dan anggota kelompok MKKS (Musyawarah Kerja Kepala Sekolah) tingkat SD maupun SMP di Trenggalek, PTM dimulai sekitar dua pekan setelah injeksi dosis kedua vaksin COVID-19 kepada para pendidik.