Warga di Perbatasan Malaysia Perlu Pasokan LPG 12 Kilogram
TARAKAN – Warga Kecamatan Krayan, Nunukan yang berbatasan dengan Malaysia mengharapkan Pertamina rutin mendistribusikan LPG (Liquefied Petroleum Gas) ukuran 12 kilogram untuk kebutuhan rumah tangga.
“Diharapkan distribusi LPG dari Pertamina ada kelanjutannya, ini baru tahap awal yang jumlahnya hanya 200-an dan jangan terhenti,” kata Camat Krayan, Heberli di Long Bawan, Krayan, Nunukan, Senin saat acara pendistribusian perdana LPG Bright 12 kilogram.
Namun yang paling penting menurutnya, yakni masyarakat rindu untuk mendapatkan fasilitas yang sama dengan warga di kota lain untuk mendapatkan LPG bersubsidi.
Pendistribusian perdana LPG 12 kilogram produksi dalam negeri ini cukup membantu warga di perbatasan Malaysia, karena harganya jauh lebih murah dari LPG produk Malaysia.
“Beberapa saat ini ada masyarakat yang pikul tabung LPG dari sana (Malaysia), harganya sampai Rp1,4 juta dengan ukuran tabung LPG 14 kilogram,” kata Heberli.
Perbandingan harga LPG dengan negeri jiran sebelum pandemi COVID-19 untuk isi ulang Rp200 ribu, beli tabung LPG seharga Rp1 juta. Kemudian saat pandemi untuk harga tabung LPG naik menjadi Rp1,4 juta setelah adanya penutupan pintu perbatasan, karena Malaysia memberlakukan lockdown.
Saat ini, LPG milik Pertamina masuk ke Krayan, warga merasakan harga jauh lebih murah karena ongkos angkut juga ditanggung sepenuhnya oleh Pertamina dengan menggunakan pesawat Casa milik maskapai penerbangan Pelita Air Service (PAS) yang dibawa dari Tarakan.
LPG Pertamina NPSO 12 kilogram harganya Rp600 ribu dan harga isi ulangnya Rp200 ribu. Hal ini, tentunya menolong warga untuk kebutuhan sehari – hari.