Warga Pesisir Lamsel Optimalkan Usaha Kecil Sektor Kelautan

Redaktur: Satmoko Budi Santoso

Mardiah menambahkan dalam sehari pekerja bisa melakukan pengupasan kerang hingga puluhan kilogram. Meski hanya mendapat upah Rp5.000 per kilogram hasil bisa mencapai puluhan ribu.

Hasil kerja tersebut menjadi sumber penghasilan yang bisa dinikmati untuk kebutuhan harian. Selain bekerja sebagai buruh kupas kerang, pekerjaan menjual kerang masih bisa dilakukan.

“Setelah selesai mengerjakan proses pengupasan, sebagian perempuan masih bisa menjual kerang yang belum dikupas,” terang Mardiah.

Prospek usaha kecil sektor kelautan beri peluang sumber pendapatan diakui Amran Hadi. Pembudidaya kerang hijau, rumput laut menyebut siklus ekonomi berkelanjutan bisa diciptakan.

Kreativitas warga pesisir melakukan budidaya kerang hijau, rumput laut hasilkan keuntungan ekonomis. Bagi pembudidaya serapan tenaga kerja akan membantu pembersihan kerang bulu, kerang hijau.

“Kerang hijau dan kerang bulu yang diangkat dari perairan memiliki ukuran berbeda sehingga harus disortir sehingga butuh tenaga kerja,” sebutnya.

Sebagian perempuan yang ada di desa itu sebut Amran Hadi, berpeluang menjadi distributor. Koneksi dengan pelaku usaha warung makan, kuliner membuka peluang sektor usaha lain.

Omzet dari budidaya kerang hijau dan hasil tangkapan kerang bulu sebutnya bisa mencapai jutaan rupiah. Dalam bentuk tanpa dikupas kerang hijau 500 kilogram seharga Rp10.000 menghasilkan Rp5 juta.

Hasil kerang hijau yang telah dikupas bisa lebih banyak. Sebab per kilogram kerang hijau kupas bisa dijual Rp15.000 per kilogram.

Pesanan kerang hijau kupas dan kerang hijau masih bercangkang sebutnya dominan dari pasar tradisional. Peluang usaha yang ditekuni oleh pedagang kecil sebutnya meningkatkan pendapatan dari hasil laut.

Lihat juga...